PUISI TERINDAH
1.Guruku Pahlawanku
Bapak Marwan s.pd
Gurulah yang memberiku ilmu
Gurulah yang menyemangatiku
Gurulah yang membimbingku
Tanpa ilmu aku takkan sukses
tidak ada guru tidak ada pula ilmu
Terima kasih guru
kaulah guru terhebat bagiku
kaulah pahlawanku
pahlawan tanpa tanda jasa
Jika suatu saat nanti aku sudah menjadi sepertimu
aku akan memberikan ilmu yang kau berikan kepada ku
untuk mereka yang membutuhkanku
Guru jasamu akan selalu kukenang
GURUKU
Ibu Guru
kau yang telah mendidikku
kau yang telah menasehati ku
dalam keadaan bingung
Ibu Guru
engkau adalah pahlawanku
engkau bagaikan penyelamatku
engkau tulus mengajariku
Ibu Guru
terima kasih atas semua jasamu
aku sayang padamu
seperti kau menyayangi ku.
2. ILMU
Akan kehadiran dirimu
Kami semua tahu
Kau telah hadir di depan mata
Orangtua kami tahu
Maka dari itu mereka menyemangatiku
Guruku tahu
Karena itu ia mengajarkanku
Ketika itu
Hati sedang bersemangat
Berubah murung
Karena penghasut
Malas
Suatu kata
Yang mudah diingat
Akan tetapi sulit menghilang
Rajin
Suatu kata
Yang mudah diingat
Akan tetapi sulit dilaksanakan
Sebenarnya
Itu semua tak kan terjadi
Jikalau sang hati lebih kuat
Daripada sang penghasut
Wahai ilmu
kaulah cahaya benderang
Dalam buku yang kubaca
Dan teringat jika ku ingat
Dirimu sangat halus
Bagai lebih dari debu
Masuk dalam sang pengingat
Secara gelap dan tersembunyi
Jika ku ingat
Akan jasamu
Yang telah kulupakan
Ku ingin peluk kau kembali
Ilmu
Ku harus memiliki dirimu
Meski mereka
Berkata itu hal sulit
Dukala nanti ku telah dewasa
Hanya kau yang berwenang
Penentu masa depan
Yang akan segera tiba
Ilmu
Jika saja dirimu bernyawa
Kau pasti sedang menangis
Menatap semua tak peduli
Guru
Kau sang pengajar
Yang menyelamatkan sang akal
Untuk bertemu sang ilmu
Diriku ingin menangis
Menatap masa depan nanti
Jika kau tersiakan
Hanya demi hal tak berarti
Ku ingin bertanya padamu
Bagaimana cara
Agar dirimu selalu tabah
Untuk selalu menunggu kami
Ilmu
Jika ku jadi dirimu
Ku takkan dapat seperti dirimu
Bagai air yang hanya bertemu minyak
Oh ilmu
Maafkanlah diriku
Jika ku tak peduli
Tetapi menyangkutlah dalam ragaku ini
3. SAHABAT
Dia…
Dia adalah bagian dari hidupku
Yang selalu memberiku arti cinta dan sayang
Yang selalu mengerti aku
Dan selalu ada untuk ku saat sedih ataupun senang
Dia adalah bagian dari hidupku
Yang selalu memberiku arti cinta dan sayang
Yang selalu mengerti aku
Dan selalu ada untuk ku saat sedih ataupun senang
Dia…
Dia bukan saudaraku
Bukan pula kekasihku
Tapi, Dia adalah seorang sahabat
Sahabat yang selalu bisa membuat aku tersenyum
Dia bukan saudaraku
Bukan pula kekasihku
Tapi, Dia adalah seorang sahabat
Sahabat yang selalu bisa membuat aku tersenyum
Dia…
Tempatku mencurahkan segalanya
Tempat aku berbagi baik suka maupun duka
Dan dia sosok yang tak tergantikan untuku
Walaupun jarak memisahkan
Tempatku mencurahkan segalanya
Tempat aku berbagi baik suka maupun duka
Dan dia sosok yang tak tergantikan untuku
Walaupun jarak memisahkan
Tak pernah ada sepercik dusta yang menodai persahabatan
Tak ada keangkuhan yang menyelimuti setiap pertengkaran
Aku dan Dia menyertakan kepercayaan yang besar
Untuk memaknai persahabatan itu.
4. SEKOLAH
Oh sekolahku
Bangunan mu yang gagah nan kokoh
Bagai sebuah benteng pertahanan
Benteng yang melindungi kami para penuntut ilmu
Matahari dan hujan tak dapat mengalahkan mu
Oh sekolahku
Betapa aku mencintaimu
Banyak kenangan yang terukir disini
Aku tidak akan pernah melupakanmu
Terima kasih sekolahku
5. CINTA
Pada tegukan kopi terakhirku, tercurah harap dan cita.
Moga sapa pertamamu, awal kisah kita
Moga sapa pertamamu, awal kisah kita
Di setiap pagi, ada yang mulai menggelitik sanubari, syair yang kau tulis mewakili isi hati, bagaimana kabarmu hari ini, Bidadari?
Aku sempat cemburu pada awan, yang sering kali kaupandang
Nyatanya, hatiku tak cukup menjadi rumah bagi jiwa petualangmu
Nyatanya, cintaku tak mampu mendinginkan panasnya geloramu
Lalu aku bisa apa?
Mengais belas kasihanmu yang kau cecer sepanjang jalan?
Bukan, itu bukan cinta Jika hanya membawa luka dan derita.
Nyatanya, cintaku tak mampu mendinginkan panasnya geloramu
Lalu aku bisa apa?
Mengais belas kasihanmu yang kau cecer sepanjang jalan?
Bukan, itu bukan cinta Jika hanya membawa luka dan derita.
Selalu ada yang melintas di kepala, entah itu syairmu, atau wajahmu yang hanya bisa kureka.
Cinta selalu punya caranya sendiri, mempertemukan yang terbuang, atau menyatukan yang hilang.
Setiap orang memiliki batas kewarasannya masing-masing. Hanya saja, memilih bertahan, diam, atau melepaskan adalah kesepakatan hati dan akal. Pun kau yang sering pulang bertandang dan pergi menghilang
Jika rindumu tak lagi jadi milikku. Lantas, apalagi alasanku kembali ke kota ini?
Ada jarak yang terbentang karena rindu
Ada cerita yang terbuat karena jarak
Aku percaya, ceritamu dan ceritaku akan jadi cerita kita saat kita bertemu.
Ada cerita yang terbuat karena jarak
Aku percaya, ceritamu dan ceritaku akan jadi cerita kita saat kita bertemu.
Tidurlah, sebab rindu juga butuh istirahat.
Komentar
Posting Komentar